Nikah oleh @malakmalakmal
- Masalah #Nikah adalah salah satu isu yang cukup banyak ‘digarap’ oleh kalangan liberalis.
- Seperti yg mudah ditebak, kaum liberalis kerap kali mempromosikan #Nikah beda agama.
- Menurut mereka, larangan #Nikah beda agama kini tdk berlaku lagi. Inilah ajaran dekonstruksi ala Arkoun.
- Dgn pemikiran yang serba hermeneutis, #mereka terbiasa dgn asumsi bhw Qur’an adalah produk budaya. #Nikah
- Karena ia adalah produk, bukan produsen, maka latar belakangnya bisa digali. #Nikah
- Masalahnya, #mereka sendiri tidak punya kaidah dalam menggali secara historis, melainkan hanya asumsi2. #Nikah
- Sbg contoh, larangan Muslimah utk menikahi laki2 Non-Muslim, kemudian diasumsikan sendiri. #Nikah
- Mnrt asumsi #mereka, larangan ini dulu muncul krn jumlah Muslim saat itu masih sedikit. #Nikah
- Asumsi ini jelas tdk berdasar, sebab tdk ada sandarannya. Murni asumsi. #Nikah
- Ini adalah ‘permainan statistik’. Melihat data statistik, hubungkan dgn sebuah kondisi lalu asumsikan korelasinya. #Nikah
- Misalnya dlm setahun ada 10 org tertabrak kereta, 5 di antaranya pakai baju merah. #Nikah
- Lalu diasumsikan bhw baju merah memperbesar kemungkinan tertabrak kereta. Tidak logis, krn cuma asumsi liar. #Nikah
- Di samping itu, ‘tafsir hermeneutis’ tadi juga punya kelemahan krn justru ahistoris. #Nikah
- Ketika Islam sdh menjadi mayoritas di Mekkah dan Madinah, toh aturan tsb tdk dicabut. #Nikah
- Pdhal saat itu Rasulullah saw. masih hidup. Artinya, aturan tsb tdk berkaitan dgn populasi Muslim. #Nikah
- Ada jg yg menggunakan logika kacau utk membenarkan #Nikah beda agama.
- Mnrtnya, banyak pernikahan pasangan yg sama agamanya justru berantakan. #Nikah
- Di sisi lain, pernikahan pasangan yg beda agama juga banyak yg justru baik2 saja. #Nikah
- Kata “banyak” di sini membuat pembicaraan menjadi rancu. Seberapa banyakkah “banyak” itu sebenarnya? #Nikah
- Misalnya di Indonesia copetnya lebih banyak beragama Muslim. Apa itu artinya Islam yg salah? #Nikah
- Di Mexico, kebanyakan penjahat itu Kristen. Bukan krn agamanya, tp krn umat Kristiani mmg mayoritas di sana. #Nikah
- Ada artis yg menikah dgn pasangan beda agama. Setelah bbrp lama, mrk cerai. #Nikah
- Setelah cerai, mrk bilang bhw perpisahan terjadi karena ‘beda prinsip’. #Nikah
- Artinya, agama bukan hal prinsip bagi mereka. Buktinya hal tsb tdk mrk permasalahkan sejak awal. #Nikah
- Jadi, #Nikah beda agama juga tdk ada kaitannya dgn agama. Sebab pelakunya seringkali mmg tdk peduli agama.
- Apakah pernikahan semacam itu bisa langgeng? Ya bisa saja. #Nikah
- Siapa pun yg sudah menikah pasti tahu bhw pernikahan adalah masalah kesepakatan dan kompromi. #Nikah
- Kalau bisa bersepakat dan bisa kompromi, maka pernikahannya akan langgeng. #Nikah
- Ada suami dan istri yg kompak mengkonsumsi dan mengedarkan narkoba. Apa perlu dibenarkan? Nikah
- Itulah pentingnya mencari suami/istri yg agamanya sama DAN committed pada agamanya itu. #Nikah
- Kenapa? Karena agama adalah sistem aturan hidup. Kalau dua2nya sepakat, masalah lbh mudah diselesaikan. #Nikah
- Jika suami dan istri sama2 sepakat utk merujuk pd agama ketika terjadi masalah, maka segalanya akan lbh mudah. #Nikah
- Masalah terjadi jika kedua2nya punya pegangan yg berbeda. Masing2 ngotot. #Nikah
- Kalau dua2nya tunduk pd agama, tdk ada kata “mengalah”, karena mmg tak ada yg kalah
- Tidak perlu ada ngotot-ngototan jika akhlaq suami-istri ditundukkan pada agama
- Tentu saja, ini bukan jaminan masalah takkan muncul. Sebab manusia mudah lupa
- Sbgmn iman itu up-n-down, rumah tangga pun pasti ada kerikil2nya
- yg penting ada komitmen bersama utk tunduk pd satu aturan. Kalau tak ada kata sepakat, tak akan ketemu
- Manusia khilaf itu biasa, yg penting segera kembali ke jalur yg benar kalau diingatkan
- Kembali pada mrk yg tdk peduli agama, kemudian nikah dgn pasangan yg beda agama.
- Pernikahan mereka bisa saja langgeng, tapi langgeng itu hanya kriteria duniawi.
- Islam tdk mengenal dikotomi antara dunia dan akhirat.
- Hidup di dunia utk menyongsong akhirat. Kondisi di akhirat tergantung perilaku di dunia
- Agama tdk diukur dari hal2 empiris, apalagi disikapi secara pragmatis-materialistis
- Agama tdk mewajibkan kaya, tapi mewajibkan mencari nafkah secara halal. Kaya atau tidak itu urusan lain
- Agama tdk mengukur sedekah dari nilai nominal. Yg penting sisihkan bagian kita utk org lain dan ikhlas
- Demikian jg pernikahan, tdk hanya diukur dari kelanggengannya. Tp dari segala proses di dlmnya.
- Apakah pernikahan tsb adalah pernikahan yg diridhai Allah SWT?
- Apakah pernikahan tsb menggenapkan agama suami dan istri? Atau malah merusak?
- Apakah pernikahan tsb menambah iman suami dan istri? Atau semakin tdk tentu?
- Apakah anak2 yg lahir dr pernikahan tsb adalah anak2 yg saleh? Ataukah tdk ada usaha utk itu?
- Apakah pernikahan tsb dibangun atas komitmen thd Islam? Atau malah pengabaian terhadapnya?
- Mmg kalangan sekuler kerap kali membatasi penilaiannya pada hal2 yg sifatnya materialistis.
- Misalnya, ada Muslim yg perilakunya buruk. Tp ada jg org kafir yg perilakunya baik.
- Pdhal pembeda manusia adalah afiliasinya, dan ini adalah konsep yg dipahami secara umum.
- Sbg contoh, jika ada prajurit TNI yg mengabaikan tugas jaga, akan dihukum berat
- Meski dihukum berat, ia tdk ditelantarkan. Krn ia tetap prajurit yg punya komitmen thd Negara
- Sebaliknya, prajurit negeri tetangga, biarpun berdedikasi, tetap takkan digaji oleh RI
- Sebab komitmennya bukan pada RI, tp pd negara lain. Silakan minta gaji dr negaranya sendiri
- Karena org kafir hidup bukan utk Allah, maka balasan kebaikannya jgn minta kepada Allah
- Sebaliknya, seorang Muslim, biarpun buruk perangai, tetap mengakui Allah. Maka balasan (dan hukumannya) dr Allah
- Hanya saja perlu diingat bahwa agama bukan demokrasi. Kebenaran itu tdk ditentukan secara consensus
- Artinya, krn kekuasaan Allah itu absolut, maka menjadi hamba-Nya adalah kewajiban yg absolut pula
- Komitmen pada Islam adalah kewajiban setiap manusia, baik yg membenarkan maupun yg mengingkari
- Komitmen tsb salah satunya ditunjukkan dalam perilaku kita di bwh institusi pernikahan
- Jika pernikahan tdk dilandasi aturan2 Allah, maka pastilah tidak akan sukses menurut ukuran Allah
- Meskipun sukses mnrt ukuran materialistis, bisa jadi justru tercela di sisi Allah SWT.
- Semoga kita terhindar dari kerancuan logika ala kaum liberalis. Aamiin
0 komentar:
Posting Komentar